Cerpen............
- Rabu, 03 Agustus 2022
- Junianto
- 0 komentar
Rahasia Dibalik Kenangan
Pagi hari yang cerah …………. dengan keadaan sama seperti biasa , dan tidak sedikitpun bersahabat dengan emosiku , aku masih duduk melemah menatap lama apa yang ada dihadapanku , merasa menjadi bagian terkecil ditengah vila yang begitu besar ini , setelah beberapakali mencari tempat untuk menenangkan hatiku yang sedang tidak stabil
Selalu merasa sendiri tanpa adanya teman ataupun keluarga , “keluarga”!.........lidahku kelu mengatakannya , selalu merasa tak ada yang memperhatikan sedikitpun kecuali dia…………………..”Dira …..udah dong, jangan terus terusan begini,mau sampek kapan sih sedihnya,nih kopi buat lo dijamin gulanya pas, nggak sepahit kemarin” . “ya” jawabku singkat.
Nandira Lian Dustion itulah aku, aku yang begitu benci dengan kebisingan ,mudah terpuruk dan tak punya alasan untuk berbaur dengan orang lain kerap terombang ambing oleh emosi hingga beberapa orang mengatakan namaku bukan lian namun lion (singa) , berada didalam keturunan keluarga berada membuat sekian banyak orang mengginginkannya ,mereka merasa dapat menikmati segalanya tanpa harus susah payah melakukan apapun
Namun tidak dengan aku yang merasa cukup tertekan dengan semua ini , lahir di keluarga Dution membuat public mengetahui bebeapa hal tentang diriku , tak sedikit pun terlewatkan dari sorotan media ………..tentang bisnis keluargaku yang selalu berkembang hingga manca Negara maupun kehidupan kami pribadi.
Ada kalanya aku menginginkan perhatian kecil dari keluargaku, namun mereka hanya memikirkan tentang bisnis ,perkembangan dan keuntungan .entah mengapa saat itu aku merasa ada namun tak dianggap , hunian yang begitu mewah dipenuhi jendela kaca dengan lampu lampu Kristal diatas sana.
Para pelayan melaksanakan tugas mereka, mulai pagi menyiapkan hidangan untuk breakfast itu pasti , hingga semua tertata dimeja makan ,lihatlah semua orang dirumah ini sudah bersiap nan rapi , menyantap makanan dengan tenang dan beraturan tanpa cela sedikitpun ,ha ha ha…aku tertawa melihat apa yang ku anggap sebagai lelucon, “melihat kalian seperti robot makan’’ tuturku dengan tawa lantang ,kakekku yang berdarah amerika itu ,tersenyum menatap cucunya .namun , berbeda dengan yang lain ,menatapku dengan serius seolah aku melakukan suatu kesalahan yang besar termasuk ibu .
‘’Dira !!! dimana sopan santunmu berkata seperti itu lihatlah dirimu , kaki diangkat keatas ,makan berantakan semua ,siapa yang mengajari !!!!!, saudara dan sepupumu melaksanakan setiap peraturan dengan baik ,sudah berapalali ibu menegurmu tapi masih saja kamu seperti itu……………kamu harus belajar menjunjung harga diri keluarga kita, lihatlah bagaimana kerja keras kita semua bargelut dalam bisnis.”
Aku berdiri berusaha menahan air mata yang sedari tadi ingin menetes ,”ibu selalu menyuruhku untuk melihat apa yang ibu lihat , tapi ibu tidak ingin pernah melihat apa yang aku lihat.”
Ayah berusaha menenangkan ibu , semua orang berhenti makan menatap perdebatan kami………berpasang pasang mata tertuju kepadaku semakin dalam………….ada bibi tina dan tante iris dengan tatapan yang menyebalkan paman hendra dan om viano yang acuh tak acuh kedua sepupu laki laki arka ,tomy dengan senyumnya sinis serta sepupu perempuan oliv juga Anin yang selalu ingin kutendang serta kakak ku Natan yang sama juga dengan mereka , hingga saat ini akupun tidak berharap Ayah akan memberiku perhatian lebih , Kakek lah yang tekadang masih memperhatikanku itupun jika beliau singgah di sini , saat seperti inilah Aku begitu merindukan Rama sepupu laki laki yang dapat mengerti akan diriku dan selalu membuatku tersenyum di saat kemarahanku berada di puncaknya.
Karya : Lulu Febriyanti
Kelas XII
Siswa SMA Al Muhammad Cepu